Selasa, 24 Maret 2009

Politik Perempuan dan Perempuan Berpolitik

by ien bunda elang

Udara terasa sedikit segar ketika wajah demokrasi mulai ditanami bunga-bunga harum, bahkan banyak pula yang baru mekar dari kuntumnya. Yupp..perempuan-perempuan mulai menampakkan keinginannya untuk mencoba panggung demokrasi.

PAnggung yang selama ini menjadi incaran kaum politisi. Hanya saja, saya merasa miris dengan kondisi saat ini. Dalih memenuhi kuota 30 persen untuk perempuan, membuat kaum saya bukannya terwakili tapi ternodai. Mengapa harus mengunakan kuota?
Apakah kami tidak layak bertarung secara terbuka dengan kaum laki-laki?
Ataukah panggung demokrasi terlalu keras buat kami?

Ada banyak pihak yang mengatakan, kuota itu bagus jika terealisasi. Namun buat saya, itu tiran dalam bentuk baru. Biarkan kami berkembang tanpa batas. Artinya, kami bisa berpolitik kalau kami mau. Bukan karena terpaksa berpolitik hanya sekedar memenuhi kuota.

Hmm...sedih sekali saya.

Menjadi caleg perempuan memang sebuah dilema, antara emansipasi dan tugas. Kita sudah setara kaum pria menurut saya. Lihat saja, kita sudah tak dibatasi untuk memasuki semua lini. Hak untuk mendapatkan pengajaran, pendidikan bahkan penghidupan yang layak sudah sejajar dengan kaum pria. Tapi mengapa harus saja ada kuota?

Selama ini, tanpa kita pungkiri..dan sudah bukan rahasia umum lagi bahwa perempuan menjadi komoditi politik. Ingatkah akan banyak kasus, ketika anggota dewan yang terhormat jatuh ke lorong paling kelam gara-gara perempuan? mungkin kalau mereka bukan orang partai, perempuan itu akan menjadi angin lalu belaka. Namun karena ada nuansa politik, jadilah perempuan sebagai kendaraan penghancuran.
Naif! sungguh naif..

Bukankah itu memilukan? Coba kita telaah, dari sekian banyak caleg perempuan, manakah yang benar-benar siap? Apakah kita siap? Siap meninggalkan keluarga untuk memikirkan kepentingan rakyat? Atau kita hanya akan menjadi pemanis gedung dewan?
Perempuan berpolitik...sebuah kalimat yang dalam sekali maknanya. dan hingga kini saya masih mencari...

Memang tidak salah untuk terjun ke kancah politik..pertanyaannya, siapkah??????

who knows? Hanya kita jualah yang bisa menjawab.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar