Senin, 13 April 2009

Politik Air Mata

by ien bunda elang

Saya sama sekali tidak pernah menyangka, bahwa politik betul-betul tidak memihak kepada siapa pun. Politik tidak memiliki hati dan mata. HAri ini saya benar-benar terperangah. Ada berita TV memperlihatkan teman PPK meninggal saat rekapitulasi penghitungan suara. Duh Gusti....

Saat hari pencontrengan kemarin, justru rekan KPPS di TPS 9 Kelurahan Pangenrejo Purworejo meninggal dunia karena kelelahan. Saya tak dapat bersuara. Air mata mengalir tanpa saya sadari. Begitu besar pengorbanan mereka untuk bangsa ini. PAdahal kalau kita mau membuka mata, timbul pertanyaan besar, sebandingkah pengorbanan mereka dengan caleg-caleg terpilih?

Mungkin pengorbanan mereka tidak akan sia-sia kalau para wakil rakyat nanti mau mengemban amanat perjuangan. Bukan perasaan mencari pengembalian modal. Mungkin nyawa mereka akan menjadi harga yang pantas jika Indonesia bisa bangkit dan kembali bermartabat. Mungkin.
Namun saya tidak berani menjawab, walau hanya dalam hati. Karena saya ragu dengan kenyataan yang terjadi. Selamat jalan kawan... semoga Allah memberikan tempat yang layak di Surga-Nya.

Syok belum sembuh, saya kembali dikejutkan dengan akan dituntutnya teman PPK Kecamatan Bayan Purworejo. Wedew...ada apa lagi ini...iya, saya menyadari..setiap pekerjaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak jelas harus dijalankan sesuai SOP. Sabar ya sahabat, saya tahu..kita tidak bermaksud untuk menyelewengkan aturan, tapi mungkin kita tengah apes.

Tanggung jawab besar berada di pundak setiap penyelenggara Pemilu. Dan itu tidak sebanding dengan honorarium yang diterima. Semestinya semua pihak cukup arif menangani masalah ini. Bukan mengedepankan emosi dan ambisi. Saya percaya, teman-teman di Bayan tidak bermaksud untuk melanggar aturan. Tapi kalau emosi dan ego yang bicara, hmmm...mungkin akan membuat saya dan teman-teman penyelenggara PEmilu di tingkat bawah menjadi patah arang.

Niat mengabdi pada negara, masa harus dibayar dengan denda atau pidana kurungan? Wallauhualam Bisawab.****

2 komentar:

  1. harusnya dimakamkan di taman makam pahlawan tuh mbak...

    salam dari cah purworejo di seberang...

    mampir:

    http://ekojuli.wordpress.com

    klu boleh sekalian cantolin link

    BalasHapus
  2. berasa nonton sinetron ya mbak...
    tragis banget nasibnya...

    BalasHapus