Selasa, 26 Mei 2009

FB Haram??

by ien bunda elang

Dhuer...FB Haram? kalimat itu terus membayangi jari-jari saya setiap saya akan memulai browsing. Wedewww..mungkin itu kata-kata yang akan terlontar dari begitu banyak bibir mungil. Memang MUI belum mengeluarkan fatwanya, tapi "andai" sudah...lalu bagaimana selanjutnya?

FB sudah seperti candu bagi sebagian besar orang (mungkin termasuk saya). Saya sudah sedikit demi sedikit mengurangi keinginan untuk membuka FB. Namun, semua sebetulnya (menurut saya) tergantung dari user.

Apa pun barangnya atau pun medianya, semua tergantung pemakainya. Apalah yang tidak menjadi bermasalah jika pemakainya bermasalah. Heroin bukanlah barang haram jika dipakai dalam skup medis. FB menjadi haram kalau memang user menggunakannya untuk hal-hal berbau kemaksiatan ataupun hal yang dekat dengan itu. Namun jika tujuannya untuk menyambung silaturahmi bagaimana?

Jujur saya akui, saya banyak menemukan teman dan sahabat di masa lalu melalui FB. Bahkan reuni di dunia maya pun terjalin. Kami bisa bercerita tentang kehidupan kami dan anak-anak kami. Sejauh ini, FB amat membantu mendekatkan kami satu sama lain. Bahkan terkadang cenderung menjadi media untuk saling mengingatkan.
So, kalau FB haram, bagaimana dengan yang lain?

Setelah rokok, FB, lalu apa lagi??

Dunia makin kompleks, dan kehidupan memang makin jauh dari kehidupan tauladan kita, tetapi kita masih bisa tetap mendekat dan saling berpegangan tangan untuk menegakkan syariat. masih bisa..dengan media apapun. Itu masksud saya..***

Minggu, 24 Mei 2009

Demam Facebook

by ien bunda elang

Lama nggak update blog ini. Bukan lantaran gak pernah browsing, lebih karena adik ngenalin dengan facebook. Memang mudah dan praktis. Namun jadi timbul banyak masalah buat saya. Hmm..saya jadi malas menulis. Berjam-jam di depan laptop hanya untuk mencari teman di dunia maya. Memang, saya menemukan banyak teman di masa lalu dan silaturahmi terjalin lagi. Itu segi positifnya, tapi lama-lama, saya kehilangan imagi untuk menulis.

Sebandingkah dengan apa yang saya peroleh? Nggak juga. Dan saya perlahan akan mulai meninggalkan FB trus kembali menghidupkan blog ini. Semoga saya tahan dengan godaan FB, hehehee.

Gara-gara FB juga tiba-tiba saya menjadi orang yang pendiam dan terkadang merasa nggak membutuhkan orang lain. Pertemanan di dunia maya membuat saya (dan mungkin banyak orang di luar sana) merasa sudah cukup. Sehingga anti sosial pun lama-kelamaan terbangun. Gawattt...

Iya tho? bayangkan, tanpa bertemu kita bisa bercerita langung dengan teman maya kita. Bercerita tentang apa saja. Termasuk anak-anak dan keluarga. Dan ketika copy darat terjadi, sudah terasa hambar. Bahaya bukan?

Yah..mungkin saya menjadi agak konvensional, dan memilih kembali menjadi blogger. Karena di sini saya masih bisa menjadi diri saya sendiri, dan seluruh imagi saya terjaga rapi. KArena saya ingin tetap menulis dan menulis. Apapun medianya. Walau hanya sekedar menjadi blogger yang saya nikmati sendiri.

How about you, friend?****

Jumat, 01 Mei 2009

Pinang Meminang

by ien bunda elang

Dah lama nggak nulis di blog ini, bukan karena melupakan. Tapi demam Facebook ternyata juga menyatroniku. Seperti teman-teman politisi yang juga rajin menyatroni (hehehee...) teman yang lain. Saling jabat tangan di antara 2 kubu politik memiliki makna yang sangat mendalam.

Wah..gawat juga itu. Yang terlihat paling motil bulan ini adalah mantan penguasa Orba. Saya mengakui, karena saya sudah pernah berdialog dan duduk semeja dengannya. kharismanya masih nampak nyata. Cerdas dan bersemangat. Mengusung dan mengutamakan ekonomi kerakyatan cukup menjawab kebutuhan rakyat saat ini. Namun saya tetap pesimis. Biar bagaimana pun, kita harus bercermin ke masa lalu.

Dulu kita gemah ripah loh jinawi, tetapi ternyata itu hanya kamuflase saja. Semua penakit baru muncul setelah bertahun-tahun masa inkubasinya. sementara di kubu lain, saya melihat masih belum ada figur yang benar-benar menjawab keinginan rakyat untuk segera mengatasi kesulitan perekonomian.

Hmm..benak saya mulai mereka figur pemimpin yang saya butuhkan :
  1. Yang bisa menjadi Bapak negara dan bersifat negarawan sejati
  2. Bisa bersikap tegas (saya lebih setuju dengan pemimpin dari kalangan militer)
  3. Memiliki strategi "perang" ampuh, jitu dan cerdas
  4. simple, smile, semangat
maklum..kita harus sama-sama menyadari, bangsa ini terlalu sakit. Mungkin dalam kurun 5 tahun, pemimpin kita belum mampu mengatasi semua masalah. Karena itu menjadi faktor penentu. Strategi perang yang jitu! Yupp..kita harus menganggap kita tengah dalam situasi perang. Sehingga semua tindakan bersifat praktis tetapi bukan semaunya.

Hmmm..siapa ya calon pemimpin yang akan saya pilih...Prabowo, SBY, Megawati, Sri Sultan...atau..?????? hehehehe..liyer juga memilihnya.....***