Minggu, 15 Februari 2009

Let's Do Together

by ien bunda elang

Setiap saya melihat berita di televisi atau membaca koran, selalu saja hati saya berdesir. Begitu banyak yang terjadi di sekitar kita dan kita seperti menutup mata. Please..jangan biarkan semua berlalu begitu saja tanpa kita terlibat di dalamnya.

Semalam, anak saya mengirimkan pesan singkat ke phone cell saya.."kita tengah berlindung di Teluk dekat Kalimantan, ombak tinggi sekali bunda. Bahkan di tengah sana sampai 5 meter"..
Deg! jantung saya berdegup kencang. Saya teringat anak-anak saya tengah melaut. Tak sabar saya hubungi mereka dan berharap semua dalam keadaan baik-baik saja.

Lima menit berlalu, saya belum berhasil menghubungi mereka. Hingga tengah malam, saya masih belum bisa menjangkau anak-anak saya. Saya lemas dan ingin menjerit. Mungkin karena cuaca buruk sehingga komunikasi kami tidak lancar.

Untung saja (Alhamdulillah ya Rabb)..dini hari sebuah sms membuat hati saya sedikit tenang.
"Saya dan 9 anak yang lain baik-baik saja. BUnda jangan khawatir..." Cuaca sedang tidak bersahabat, iya..tetapi kalau kita telaah lebih jauh, apa benar semua lantaran Sang Khalik benci kita? Longsor dimana-mana, banjir bandang, bahkan gempa bumi seperti tidak berhenti di sepanjang tahun lalu dan tahun ini..

Lord tidak benci kita. Dia malah tengah menunjukkan kasih sayang-Nya. Bencana yang ada jelas akan membuat kita lebih kuat, lebih tabah, lebih tegar. Setelah sekian tahun menjalani hidup dengan penuh ketenangan. Nikmat makan dengan uang hasil penjualan kayu ilegal, tidur nyenyak di atas bantal kemewahan eksploitasi hutan, dan mungkin saja lemah gemulai intan di tangan hasil dari penjualan lahan resapan.

Yupp...Dia tengah menunjukkan sayang-Nya.

Miris memang melihat semua itu, bencana membuat semua tangan saling berpegangan dan memeluk. Tak ada lagi iri atau dengki, tak ada lagi cemburu dan perasaan saling memusuhi. Semua ikut empati. Kita tak mungkin bisa berjalan sendiri, termasuk saudara-saudara saya yang tengah berduka karena kehilangan, ini pasti jalan yang terbaik buat kita.PAsti.

Saya tergagap..Hp tetap saya hidupkan. Karena anak-anak saya berada di luar sana...***

Sabtu, 07 Februari 2009

i love u

by ien bunda elang

Perlahan tapi pasti, ilalang tumbuh menjadi sebuah sabana. Yupp..begitulah tentang hati saya. Perlahan namun pasti menyemai daun waru. Bukan seperti cinta biasa. ini jelas melebihi apa yang saya rasa dan duga. Hahahahahaaa...saya jatuh cinta.

Perhatiannya tulus, waktu, hati dan jiwanya semua buat saya...huhuhuhu.nyesek hati ini sayang.
Dan kemarin dia bisikan sebuah kata lembut sekali, aku sayang banget sama kamu.
Wajahmu unik, nggak cantik, tetapi bisa membuat runtuh ujung hatiku. waduhhh..so sweet...

Satu lagi kejutan di siang hari...ketika dia sms..aku tunggu di sini...ternyata ada mio abu-abu lengkap dengan tulisan LAGI BELAJAR...waduh...soulmate saya mencoba memberi surprise..

thanks dear...i love u, all day and all way

Minggu, 01 Februari 2009

Coroku Sayang




by ien bunda elang

Hmm...untuk membantu suami sayang, bunda buka kios yang jual obat-obat sablon. Sekalian juga belajar disain, jadi kalau sudah selesai tugas-tugas wajib, bunda selalu ke kios "Coro Rumah Sablon".

Bukan karena nafkah dari suami kurang, bukan. Tapi memang dasarnya saya nggak pernah bisa berdiam diri jika ada waktu luang. Untuk omzet, jangan diomongin dulu. Yang jelas jalan pelan-pelan tetapi pasti. Selain obat sablon (di Purworejo cuma ada 4 toko termasuk Coro Rumah Sablon lho yang jual beginian)..di Coro juga bisa membuat segala macam barang cetakan, atau sablon. Baik di kaos, jaket, plastik atau pun kertas.

Yee..jualan deh...gakpapa kan? Kadang anak-anak juga memesan stiker di Coro. Kini yang lagi rame Printing outdoor atau banner. Maklum musim kampanye menjadi berkah buat usaha seperti kami. Kapan-kapan singgah ya....**

Duren HUnter part 2















by ien bunda elang


ni semua foto-foto duren's party dini hari di Pasar Suronegaran